Rabu, 30 Maret 2016

Jenis-Jenis Tanda Baca dan Fungsinya

Tugas Bahasa Indonesia 2 (Softskill)
Dosen : Lanie Okviana
Soal
Jelaskan fungsi-fungsi dari tanda baca dibawah ini :
1.    Tanda titik (.)
2.   Tanda koma (,)
3.   Tanda titik koma (;)
4.   Tanda titik dua (:)
5.   Tanda hubung (-)
6.   Tanda tanya (?)
7.   Tanda seru (!)
8.   Tanda kurung ( )
9.   Tanda garis miring (/)
10. Tanda petik ganda ("...")
11.  Tanda petik tunggal ('...')
12.  Tanda pisah (-)
13.  Tanda elipsis (...)
14. Tanda kurung siku [ ]
15.  Tanda ulang (2)
16. Tanda penyingkat (apostrof) (‘)

Jawaban
1.    Tanda titik (.) adalah tanda baca yang digunakan untuk menandai akhir dari sebuah
kalimat dalam berbagai bahasa. Tanda ini terdiri atas titik kecil yang ditempatkan di akhir suatu baris dari sebuah kalimat, seperti di akhir kalimat. Tanda titik juga digunakan dalam singkatan.
            Tanda titik juga digunakan sebagai representasi desimal di Amerika SerikatBritania Raya, dan negara lain yang menuturkan bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia, representasi desimal dilambangkan dengan koma.
2.   Tanda koma (,) adalah tanda baca yang memiliki bentuk mirip apostrof atau tanda petik tunggal tapi diletakkan di garis dasar teks. Beberapa jenis huruf menggambarkannya sebagai suatu garis kecil yang agak melengkung atau kadang lurus, atau seperti angka sembilan yang diisi bagian lubangnya.

Tanda koma digunakan dalam banyak konteks dan bahasa, umumnya sebagai pemisah. Menurut Oxford English Dictionary, kata ini berasal dari bahasa Yunani: komma (κόμμα) yang berarti sesuatu yang dipotong atau klausa pendek.

3.   Tanda titik koma (;) adalah  tanda baca dengan beberapa penggunaan, terutama
untuk jeda pada kalimat dan pemotongan pada suatu daftar. Dalam bahasa Inggris, semicolon, istilah bahasa Inggris untuk tanda titik koma, digunakan secara umum mulai tahun 
1591Ben Jonson adalah penulis berbahasa Inggris terkemuka pertama yang menggunakan tanda ini dengan sistematis.

4.   Tanda titik dua (:) adalah tanda baca yang dilambangkan dengan dua titik berukuran sama yang diletakkan di tengah garis vertikal yang sama. Seperti halnya tanda baca lain, penggunaan tanda titik dua bervariasi antara berbagai bahasa dan bahkan pada bahasa yang sama pada periode yang berbeda. Sebagai aturan umum, tanda titik dua memberitahukan pembaca bahwa uraian setelah tanda ini memberi bukti dan menjelaskan, atau merupakan unsur dari apa yang sudah dijelaskan sebelum tanda tersebut.

5.   Tanda hubung (–) adalah tanda baca yang digunakan untuk menghubungkan dua kata atau memisahkan dua suku kata. Dalam standar ASCII, garis hubung memiliki nomor 45. Garis hubung juga digunakan untuk nama keluarga ganda (misalnya Camilla Parker-Bowles).

6.   Tanda tanya (?) adalah salah satu tanda baca yang digunakan untuk menandakan akhir kalimat pada kalimat pertanyaan. Dalam komputasi digital, simbol tanda tanya diwakili dengan kode ASCII 63 dan Unicode U+003F.

7.   Tanda seru (!) adalah tanda baca yang biasanya digunakan setelah suatu interjeksi atau kalimat seruan untuk menunjukkan perasaan atau suara tinggi dan sering menandai akhir suatu kalimat. Tanda seru umum ditemukan di berbagai bahasa dan sistem tulisan, meskipun dengan variasi makna dan simbol.

8.   Tanda kurung ( ) adalah tanda baca yang digunakan secara berpasangan (kurung buka dan kurung tutup) untuk memisahkan atau menyisipkan teks ke dalam teks lain. Tanda kurung umumnya digunakan untuk :

      1.    Mengapit keterangan atau penjelasan. Contoh:
      Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor
itu.
2.   Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan. Contoh:
      Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali)
ditulis pada tahun 1962.
      3.   Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
                 Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya.
      4.   Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. Contoh:
                 Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.


9.   Tanda garis miring (/) adalah tanda baca yang berbentuk garis hampir vertikal yang bagian atasnya agak condong ke sebelah kanan dan bagian bawahnya ke sebelah kiri garis vertikal. Di Amerika Serikat, tanda ini disebut slash atau forward slash, sedangkan di Britania Raya disebut stroke.

10. Tanda petik ganda ("...") adalah tanda baca yang digunakan secara berpasangan untuk menandai ucapan, kutipanfrasa, atau kata. Tanda petik ganda pada umumnya digunakan untuk :

      1.    Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan
tertulis lain. Contoh:
                 "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!" " Saya takut," kata Udin.
      2.   Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Contoh:
                 Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
      3.   Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Contoh:
           Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
           Wayan adalah anak yang sangat "alay."
      4.   Menutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. Contoh:
                 Kata Tono, "Saya juga minta satu."
      5.   Menutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Contoh:
                 Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".

11. Tanda petik tunggal (‘…’) adalah tanda baca yang digunakan secara berpasangan untuk menandai ucapan, kutipanfrasa, atau kata. Tanda petik tunggal pada umumnya digunakan untuk :

      1.    Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Contoh:
                 Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
      2.   Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing. Contoh:
                 feed-back 'balikan'.

12.  Tanda pisah (-) adalah tanda baca yang secara tampilan mirip dengan tanda hubung, tapi lebih panjang dan memiliki fungsi yang berbeda. Ada dua simbol paling umum dari tanda ini, yaitu "–" (bahasa Inggris: en dash yang lebarnya kurang lebih sama dengan huruf kapital "N") dan "—" (bahasa Inggris: em dash yang lebarnya kurang lebih sama dengan huruf kapital "M").

13.  Tanda elipsis (...) adalah tanda baca yang biasanya menandai penghilangan sengaja suatukata atau frasa dari teks aslinya. Tanda ini dapat menunjukkan jeda pada pembicaraan, pikiran yang belum selesai, atau, pada akhir kalimat, penurunan volume menuju kesenyapan (aposiopesis). Simbol untuk tanda elipsis adalah rangkaian tiga tanda titik (...) atau suatu glif yang berupa tiga bintik (…).

14. Tanda kurung siku [ ] adalah tanda baca yang digunakan secara berpasangan (kurung buka dan kurung tutup) untuk memisahkan atau menyisipkan teks ke dalam teks lain. Tanda kurung siku umumnya digunakan untuk :

      1.    Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada
kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contoh:
                 Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
      2.   Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. Contoh:
           Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat
halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.

15.  Tanda ulang (2) adalah tanda baca yang digunakan dengan menambahkan angka 2 (atau 2) di akhir kata yang seharusnya diulang, menandakan kata tersebut diulang dua kali. Tanda penyingkatan ini tidak resmi. Kata yang berulang harus ditulis penuh. Contoh:

      1. Buku-buku (bukan “buku2”)
      2. Kupu-kupu (bukan “kupu2”

16. Tanda penyingkat (apostrof) (‘) adalah tanda baca yang menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Contoh :
·         Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)
·         Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
·         1 Januari '88 ('88 = 1988)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar