Tugas Bahasa Indonesia 2 (Softskill)
Dosen : Lanie Okviana
Soal
Jelaskan fungsi-fungsi dari tanda baca dibawah
ini :
1. Tanda titik (.)
2. Tanda koma (,)
3. Tanda titik koma (;)
4. Tanda titik dua (:)
5. Tanda hubung (-)
6. Tanda tanya (?)
7. Tanda seru (!)
8. Tanda kurung ( )
9. Tanda garis miring (/)
10. Tanda petik ganda ("...")
11. Tanda petik tunggal ('...')
12. Tanda pisah (-)
13. Tanda elipsis (...)
14. Tanda kurung siku [ ]
15. Tanda ulang (2)
16. Tanda penyingkat (apostrof) (‘)
Jawaban
1. Tanda titik (.) adalah tanda baca yang digunakan
untuk menandai akhir dari sebuah
kalimat dalam berbagai bahasa. Tanda ini terdiri atas titik kecil yang
ditempatkan di akhir suatu baris dari sebuah kalimat, seperti di akhir kalimat.
Tanda titik juga digunakan dalam singkatan.
2. Tanda koma (,) adalah tanda baca yang memiliki bentuk
mirip apostrof atau tanda petik
tunggal tapi diletakkan di garis dasar teks. Beberapa jenis huruf menggambarkannya sebagai suatu garis
kecil yang agak melengkung atau kadang lurus, atau seperti angka sembilan yang
diisi bagian lubangnya.
3. Tanda titik koma (;) adalah tanda baca dengan
beberapa penggunaan, terutama
untuk jeda pada kalimat dan pemotongan pada suatu daftar.
Dalam bahasa Inggris, semicolon, istilah bahasa
Inggris untuk tanda titik koma, digunakan secara umum mulai tahun 1591. Ben Jonson adalah penulis berbahasa
Inggris terkemuka pertama yang menggunakan tanda ini dengan sistematis.
4. Tanda titik dua (:) adalah tanda baca yang dilambangkan dengan
dua titik berukuran
sama yang diletakkan di tengah garis vertikal yang sama. Seperti halnya tanda
baca lain, penggunaan tanda titik dua bervariasi antara berbagai bahasa dan
bahkan pada bahasa yang sama pada periode yang berbeda. Sebagai aturan umum,
tanda titik dua memberitahukan pembaca bahwa uraian setelah tanda ini memberi
bukti dan menjelaskan, atau merupakan unsur dari apa yang sudah dijelaskan
sebelum tanda tersebut.
5. Tanda hubung (–) adalah tanda baca yang
digunakan untuk menghubungkan dua kata atau memisahkan dua suku kata. Dalam
standar ASCII, garis hubung memiliki nomor 45.
Garis hubung juga digunakan untuk nama keluarga ganda (misalnya Camilla Parker-Bowles).
6. Tanda tanya (?) adalah salah
satu tanda baca yang
digunakan untuk menandakan akhir kalimat pada kalimat pertanyaan. Dalam
komputasi digital, simbol tanda tanya diwakili dengan kode ASCII 63 dan Unicode U+003F.
7. Tanda seru (!) adalah tanda baca yang biasanya digunakan
setelah suatu interjeksi atau kalimat seruan untuk menunjukkan perasaan
atau suara tinggi dan sering menandai akhir suatu kalimat.
Tanda seru umum ditemukan di berbagai bahasa dan sistem tulisan,
meskipun dengan variasi makna dan simbol.
8. Tanda kurung ( ) adalah tanda baca yang digunakan secara
berpasangan (kurung buka dan kurung tutup) untuk memisahkan atau menyisipkan
teks ke dalam teks lain. Tanda kurung umumnya digunakan untuk :
1. Mengapit keterangan atau penjelasan. Contoh:
Bagian Perencanaan
sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor
itu.
2. Mengapit keterangan
atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan. Contoh:
Sajak Tranggono yang
berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali)
ditulis pada tahun 1962.
3. Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di
dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Pejalan
kaki itu berasal dari (kota) Surabaya.
4. Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu
urutan keterangan. Contoh:
Faktor
produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
9. Tanda garis miring (/) adalah tanda baca yang berbentuk garis hampir vertikal
yang bagian atasnya agak condong ke sebelah kanan dan bagian bawahnya ke sebelah
kiri garis vertikal. Di Amerika Serikat,
tanda ini disebut slash atau forward slash, sedangkan di Britania Raya disebut stroke.
10. Tanda petik ganda ("...") adalah tanda baca yang digunakan secara
berpasangan untuk menandai ucapan, kutipan, frasa, atau kata. Tanda petik ganda
pada umumnya digunakan untuk :
1. Mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan dan naskah atau bahan
tertulis lain. Contoh:
"Saya belum siap,"
kata Mira, "tunggu sebentar!" " Saya takut," kata
Udin.
2. Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku
yang dipakai dalam kalimat. Contoh:
Sajak
"Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
3. Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal
atau kata yang mempunyai arti khusus. Contoh:
Pekerjaan itu
dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
Wayan adalah
anak yang sangat "alay."
4. Menutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri
petikan langsung. Contoh:
Kata Tono,
"Saya juga minta satu."
5. Menutup kalimat atau bagian kalimat
ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang
dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Contoh:
Karena
warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".
11. Tanda petik tunggal
(‘…’) adalah tanda baca yang
digunakan secara berpasangan untuk menandai ucapan, kutipan, frasa, atau kata. Tanda petik tunggal
pada umumnya digunakan untuk :
1. Mengapit petikan yang tersusun di dalam
petikan lain. Contoh:
Tanya
Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
2. Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan
kata atau ungkapan asing. Contoh:
feed-back
'balikan'.
12. Tanda pisah (-) adalah tanda baca yang secara tampilan mirip
dengan tanda hubung, tapi lebih panjang dan memiliki
fungsi yang berbeda. Ada dua simbol paling umum dari tanda ini, yaitu "–" (bahasa Inggris: en
dash yang lebarnya kurang lebih sama dengan huruf kapital "N")
dan "—" (bahasa Inggris: em dash yang lebarnya
kurang lebih sama dengan huruf kapital "M").
13. Tanda elipsis (...) adalah tanda baca yang biasanya menandai
penghilangan sengaja suatukata atau frasa dari teks
aslinya. Tanda ini dapat menunjukkan jeda pada pembicaraan, pikiran yang belum
selesai, atau, pada akhir kalimat, penurunan volume menuju kesenyapan (aposiopesis). Simbol untuk tanda elipsis adalah rangkaian tiga tanda titik (...)
atau suatu glif yang berupa tiga bintik (…).
14. Tanda kurung siku [ ] adalah tanda baca yang digunakan secara
berpasangan (kurung buka dan kurung tutup) untuk memisahkan atau menyisipkan
teks ke dalam teks lain. Tanda kurung siku umumnya digunakan untuk :
1. Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan pada
kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa
kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contoh:
Sang Sapurba
men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas
yang sudah bertanda kurung. Contoh:
Persamaan kedua
proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat
halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
15. Tanda ulang (2) adalah tanda baca yang digunakan dengan menambahkan
angka 2 (atau 2) di akhir kata yang seharusnya diulang, menandakan kata
tersebut diulang dua kali. Tanda penyingkatan ini tidak resmi. Kata yang
berulang harus ditulis penuh. Contoh:
1. Buku-buku (bukan
“buku2”)
2. Kupu-kupu (bukan
“kupu2”
16. Tanda penyingkat (apostrof) (‘) adalah tanda baca yang menunjukkan
penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Contoh :
·
Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)
·
Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
·
1 Januari '88 ('88 = 1988)